Rembulan tertawa dan bintang-bintang bersorak sorai,
Lalu mengapa kita biarkan kesedihan
Membunuh dan mencekik kita??
Tinggalkanlah perdebatan dan terlibat dalam pertentangan tiada gunanya seputar hal-hal yang masih belum pasti, karena sesungguhnya hal ini akan menyempitkan dada dan mengeruhkan hati. Jangan sekali-kali kita berupaya membuat orang lain mau menerima pendapat kita tentang berbagai masalah yang mempunyai banyak sisi pandang. Sebaliknya, kemukakanlah pendapat dengan tenang, tidak tergesa-gesa, tidak mendesak, dan tidak pula bersikap tegang. Hindarilah sikap banyak menentang dan mengkritik, karena dikap ini justru akan menghilangkan kerehatan bagi pikiran kita dan membuat kita tidak simpatik. ungkapkanlah pendapat kita dengan kata-kata yang lemah lembut, simpatik, serta dengan perlahan dan tenang, maka pada saat itu niscaya kita akan dapat memikat dan menyejukkan jiwa.
Hal lainnya yang dapat mendatangkan kesusahan dan kesedihan pada diri kita adalah mengumpat orang lain, mempergunjingkan perihal mereka, mencela, dan mendiskreditkan mereka. Sikap ini di samping akan melenyapkan pahalakita dan membuat kita berdosa, juga akan menghilangkan rasa tenang kita. Oleh karena itu, sibukkanlah diri kita dengan memperbaiki kekurangan yang ada dalam diri kita hingga kita lupa memperhatikan kekurangan orang lain. Sesungguhnya Allah tidak menciptakan kita dengan sempurna lagi terpelihara dari kekurangan, bahkan kita semua mempunyai dosa dan kekurangan. Oleh karena itu, beruntunglah orang yang sibuk memperbaiki kekurangan dirinya hingga melupakan kekurangan orang lain.
hmmm…. tulisan yang padat dan berisi mbak, banyak pesan di dalamnya… semoga bisa di praktekkan mbak, aku ingin mencoba.
selamat mencoba mbak.. 🙂
kadang dalam berdiskusi kita tidak menyadari bahwa teman diskusi kita memiliki sudut pandang berbeda dengan kita terhadap pokok pembicaraan. Tapi tidak menjadi sebuah masalah jika keduanya arif dalam menyikapinya.
Hal yang menyia-nyiakan apabila dari diskusi tersebut tidak mengerucutkan kesepahaman, namun malah menajamkan perselisihan dan menebar benih-benih permusuhan, menyerang individu satu sama lainnya. Menyesakkan hati.
Betul sekali, paling aman sebaiknya kita menghidari perdebatan. Terlebih lagi jika tidak mengetahui karakter teman diskusi kita.
kadang saat diskusi kita tidak menyadari bahwa lawan diskusi kita memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap pokok sebuah permasalahan. Namun, hal tersebut tidaklah menjadi masalah jika keduanya arif dalam menyikapinya.
Hal yang menyia-nyiakan apabila diskusi bukannya mengerucut pada suatu kesepahaman, namun malah menajamkan perselisihan dan menebar benih-benih permusuhan apalagi jika sudah pada menyerang individu satu sama lain.
Betul sekali, paling baik menghidari sebuah perdebatan. Terlebih lagi jika tidak mengetahui karakter teman diskusi.
tulisan yg menarik, mbak.
Salam
bener bgt mas.. 🙂
wah, sampai dua kali,, 😳
kirain yg pertama error,, 😀
hihih..ga mas..yang pertama itu ditangkap ama spam.. 🙂
Seperti kata pepatah, “mulutmu harimaumu”. 🙂
iya sop..
makanya mulut nya dijaga.. 🙂
inysaAllah mbak ^^ udah ati2 nihhh
^^
Yes, shahih
nice post
salam
makasi..
😉
Berkunjung Fitri….
nice post dah 🙂
makasi dah berkunjung mbak mila.. 🙂
ungkapkanlah pendapat kita dengan kata-kata yang lemah lembut, simpatik, serta dengan perlahan dan tenang, maka pada saat itu niscaya kita akan dapat memikat dan menyejukkan jiwa. mantap sekali kata2nya mbak 😀
🙂
Rembulan tertawa dan bintang-bintang bersorak sorai,
Lalu mengapa kita biarkan kesedihan
Membunuh dan mencekik kita??
kata-kata pembukanya bisa menghibur saya…
kata-kta awalnya izin share di FB ya mbak…
isinya juga mantap, padat berisi…semoga saya bisa mempraktekkannya
silakan mbak.. 🙂
selamat mencoba..
nasehat yg bagus fit,barang siapa sibuk meneliti dosanya takkan sempat meneliti dosa sesamanya 🙂
iya mas.. 🙂
Tapi pada dasarnya manusia kek nya susah bener ngelakuin itu ya mbak fit???
ato sebenernya kurang ikhlas aja hehehe
HIDUP!!! ^_^
emang susah kayanya..tapi tetep berusaha aja meminimalisirnya.. 🙂
kadang saya suka lupa jaga pembicaraan, makasih udah ngingetin mbak fit..
sama-sama mas..
berkunjung…maaf baru berkunjung lagi fit’ ^^v
yup, beruntunglah orang yang sibuk dengan kesalahan dirinya dan ia mau memperbaikinya dari pada mengurusi kesalahan orang lain…
semoga kita selalu dimudahkan dalam setiap kebaikan…
semangat!! sehat..dan sukses,
do the best, bismillah… ^^
ga papa mas..
makasi udah berkunjung lagi neh.. 🙂
amin,,
Se7 … mareeee kita jaga ‘mulut masing-masing …
btw mulutmu harimaumu akan mengerkah kepalamu …
hihihi.. 🙂
berkunjung… 🙂
terimakasih sudah mengingatkan,
sungguh sulit menjaga perkataan kita
apalagi bila keadaan sedang emosi
*apalagi sebagai wanita yg perasaannya lembut mudah tersulut
salam 🙂
sama-sama mbak..
makasi dah berkunjung..
harus banyak banyak intropeksi diri……..
makasih mabk fitri dah berbagi….
iya nih..yuukk kita introspeksi diri..
sama-sama oby..
mang benar kata mbak agar kita tak bnyak bicara, namun ada kalanya kita jga harus bnyak bicara
salam kenal Y mbak
iya..salam kenal juga..
Ketika kita mengambil suatu keputusan.
Maka pikirkanlah terlebih dahulu.
Apabila hati ini merasa was-was,
maka, ulanglah secara matang dan tenang. Sungguh orang-orang yang berdzikir dia bisa mengendalikan akal agar hatinya bisa menjadi tenang.
iya mbak.. kalo masih ragu-ragu mending jangan dilakuin.. 🙂
BicAra dkt brbobot tp mengena yg pntg. .
singkat, padat n jelas ya mas.. 🙂
betul, syukuri apa yg ada lah, hidup lebih ringan 😀
setuju..
Se7 ma komen2 di atas….
oke lah mbak 😉
tong kosong nyaring bunyinya, jd smakin banyak kita bicara semakin riuh suasana
mantabs Mba pesannya ^^
thanx
hihihih..
sama-sama..
saya tidak akan banyak bicara tapi banyak berbuat..(berbuat dosa…ga deng…)
lho..jangan berbuat dosa donk mas..berbuat kebaikan donk.. 😉
TErima kasih diingatkan dengan tulisannya 🙂
sama-sama mas dian.. 😉
Cara ini sulit sekali dilakukan khususnya oleh para kuli tinta seperti saya yang setiap hari berhadapan dengan persoalan-persoalan yang (mau tak mau) harus diulas secara komprehensif dan tajam, setajam silet 😀
selama yang diulas untuk kebaikan mah ga apa2 kali mas.. 🙂
belum bisa berkomentar…
salam kenal dulu,
Bolehngeblog
salam kenaL juga mas..
nah sekarang dah bisa berkomentar donk..
setuju sama komennya asop
diam itu terkadang bermanfaat juga
^_^
setuju mbak, benar juga kita diciptakan dengan satu mulut dan dua telinga sehingga kita harusnya lebih banyak mendengar (yang baik) daripada bicara.
iya mas..
kita diharapkan untuk lebih banyak mendengar dari pada berbicara..
seperti bunyi sebuah pepatah, gajah di seberang lautan tampak tapi gajah di pelupuk mata tidak kelihatan
yaps..bener bgt mbak..n semoga kita bisa selalu menyadari kekurangan kita..dan selalu memperbaikinya..
Like This Post.
Sama kayak hampir sama kayak judul blog saya. Diam itu emas. Tapi ga selamanya begitu.
iya mas..ada saatnya kita mesti berbicara.. 🙂
berbicaralah yang baik atau diam…
ada saat dumana kita harus bicara, terutama ketika beramar ma’ruf nahi mungkar, justru ketika diam berarti kita membiarkan kemungkaran itu semakin merebak…
dan ada saat dimana kita wajib diam, terutama untuk menjaga rahasia dan menjaga aib sesama…
tapi sekarang yang terjadi sebaliknya…naudzubillah
Weh…
Bu Oyen kok komentarnya panjang banget…
Xixixixi… 😀
😉
biar aja atuh mas..
ada hikmah di sebaliknya..
pastinya mbak.. 🙂
Lebih baik diam, atau berkata baik.
Thanks mbak untuk sharingnya
iya mas..tapi ada saatnya kita juga harus berbicara.. 🙂
sama-sama..
Semoga saya bisa termasuk golongan orang2 yg nggak hanya banyak bicara… 😀
Sayangnya pekerjaan saya menuntut saya untuk banyak bicara…
amiinn..
ya ga papa kali mas..asal yang dibicarakan yang baik-baik aja.. 🙂
Jalan jalan sore..
Diam itu emas, namun ada kalanya hanya kuning biasa…
nice and solid post, Fit.. 😉
makasi mbak.. 😉
Untuk paragraf 2 nich.
Bagaimana kalau misal kita menggunjing itu dalam artian bercanda dimana orang yang kita hadapi itu juga mengerti bahwa kita itu sedang bercanda dengan dia, mukin bisa dikatakan memang sifat kita kalau sedang bercanda pasti menggunjing namun tida ada yang sakit hati. apa itu dosa?
aku sama semua temen – temenku seperti itu, tapi itu hal biasa dan gak ada yang sakit hati karena itu.
ah..kalo itu aku kurang tw mas..
tapi bukankah sebaiknya becandanya ga seperti itu.. 😉
Setuju sangat …
… 🙂
Setuju Mbak…
Semoga bisa menjalankan dalam hidup sehari-hari…
amiinn..
alhamdulillah aku orangnya nggak banyak bicara mbak, tapi kata teman2ku aku orangnya malah kebanyakan senyum 😀 , bahaya nggak ya mbak,hehehe…
sama donk mas.. 🙂
mantap ni mbak fit ^^
gimana yah kalao orangnya suka bocor 😀
haha kalau saya banyak omong kalau sm orang yang dah dikenal aja xixi
makasih y mbak fit
==
Yukk..Perbaiki Wudhu Kita
hehehe..
kalo bocor ya ditambal kang..
sama-sama kang ian..^^
diam itu lebih baik drpd bicara yang tiada berguna 🙂
setuju mbak.. 🙂
salam kenal ya mbak,heehhe kunjungin juga blogku
makasih
http://catatanketuk.wordpress.com
salam kenal juga mas.. 😀
oke deh saya langsung kesana.. 🙂
intinya jangan terlalu bnyak bicara ya?
saya mu curht emba,, di keluarga saya bnyak sekali yg suka berbicara.. bgaiman cara mengatasi agar keluarga saya tidak trjerus oleh kemiskinan??
thankz