Jangan biarkan diri anda banyak bicara

Rembulan tertawa dan bintang-bintang bersorak sorai,
Lalu mengapa kita biarkan kesedihan
Membunuh dan mencekik kita??

Tinggalkanlah perdebatan dan terlibat dalam pertentangan tiada gunanya seputar hal-hal yang masih belum pasti, karena sesungguhnya hal ini akan menyempitkan dada dan mengeruhkan hati. Jangan sekali-kali kita berupaya membuat orang lain mau menerima pendapat kita tentang berbagai masalah yang mempunyai banyak sisi pandang. Sebaliknya, kemukakanlah pendapat dengan tenang, tidak tergesa-gesa, tidak mendesak, dan tidak pula bersikap tegang. Hindarilah sikap banyak menentang dan mengkritik, karena dikap ini justru akan menghilangkan kerehatan bagi pikiran kita dan membuat kita tidak simpatik. ungkapkanlah pendapat kita dengan kata-kata yang lemah lembut, simpatik, serta dengan perlahan dan tenang, maka pada saat itu niscaya kita akan dapat memikat dan menyejukkan jiwa.

Hal lainnya yang dapat mendatangkan kesusahan dan kesedihan pada diri kita adalah mengumpat orang lain, mempergunjingkan perihal mereka, mencela, dan mendiskreditkan mereka. Sikap ini di samping akan melenyapkan pahalakita dan membuat kita berdosa, juga akan menghilangkan rasa tenang kita. Oleh karena itu, sibukkanlah diri kita dengan memperbaiki kekurangan yang ada dalam diri kita hingga kita lupa memperhatikan kekurangan orang lain. Sesungguhnya Allah tidak menciptakan kita dengan sempurna lagi terpelihara dari kekurangan, bahkan kita semua mempunyai dosa dan kekurangan. Oleh karena itu, beruntunglah orang yang sibuk memperbaiki kekurangan dirinya hingga melupakan kekurangan orang lain.

89 thoughts on “Jangan biarkan diri anda banyak bicara

  1. Tary Sonora says:

    hmmm…. tulisan yang padat dan berisi mbak, banyak pesan di dalamnya… semoga bisa di praktekkan mbak, aku ingin mencoba.

  2. agus says:

    kadang dalam berdiskusi kita tidak menyadari bahwa teman diskusi kita memiliki sudut pandang berbeda dengan kita terhadap pokok pembicaraan. Tapi tidak menjadi sebuah masalah jika keduanya arif dalam menyikapinya.

    Hal yang menyia-nyiakan apabila dari diskusi tersebut tidak mengerucutkan kesepahaman, namun malah menajamkan perselisihan dan menebar benih-benih permusuhan, menyerang individu satu sama lainnya. Menyesakkan hati.

    Betul sekali, paling aman sebaiknya kita menghidari perdebatan. Terlebih lagi jika tidak mengetahui karakter teman diskusi kita.

  3. agus says:

    kadang saat diskusi kita tidak menyadari bahwa lawan diskusi kita memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap pokok sebuah permasalahan. Namun, hal tersebut tidaklah menjadi masalah jika keduanya arif dalam menyikapinya.

    Hal yang menyia-nyiakan apabila diskusi bukannya mengerucut pada suatu kesepahaman, namun malah menajamkan perselisihan dan menebar benih-benih permusuhan apalagi jika sudah pada menyerang individu satu sama lain.

    Betul sekali, paling baik menghidari sebuah perdebatan. Terlebih lagi jika tidak mengetahui karakter teman diskusi.

    tulisan yg menarik, mbak.

    Salam

  4. Afif logicprobe10 says:

    ungkapkanlah pendapat kita dengan kata-kata yang lemah lembut, simpatik, serta dengan perlahan dan tenang, maka pada saat itu niscaya kita akan dapat memikat dan menyejukkan jiwa. mantap sekali kata2nya mbak 😀

  5. Rina says:

    Rembulan tertawa dan bintang-bintang bersorak sorai,
    Lalu mengapa kita biarkan kesedihan
    Membunuh dan mencekik kita??

    kata-kata pembukanya bisa menghibur saya…
    kata-kta awalnya izin share di FB ya mbak…
    isinya juga mantap, padat berisi…semoga saya bisa mempraktekkannya

  6. yanrmhd says:

    berkunjung…maaf baru berkunjung lagi fit’ ^^v

    yup, beruntunglah orang yang sibuk dengan kesalahan dirinya dan ia mau memperbaikinya dari pada mengurusi kesalahan orang lain…

    semoga kita selalu dimudahkan dalam setiap kebaikan…
    semangat!! sehat..dan sukses,
    do the best, bismillah… ^^

  7. ummumarwa says:

    berkunjung… 🙂
    terimakasih sudah mengingatkan,
    sungguh sulit menjaga perkataan kita
    apalagi bila keadaan sedang emosi
    *apalagi sebagai wanita yg perasaannya lembut mudah tersulut
    salam 🙂

  8. Eyangresi313 says:

    Ketika kita mengambil suatu keputusan.
    Maka pikirkanlah terlebih dahulu.
    Apabila hati ini merasa was-was,
    maka, ulanglah secara matang dan tenang. Sungguh orang-orang yang berdzikir dia bisa mengendalikan akal agar hatinya bisa menjadi tenang.

  9. Pramoeditya says:

    Cara ini sulit sekali dilakukan khususnya oleh para kuli tinta seperti saya yang setiap hari berhadapan dengan persoalan-persoalan yang (mau tak mau) harus diulas secara komprehensif dan tajam, setajam silet 😀

  10. ali says:

    setuju mbak, benar juga kita diciptakan dengan satu mulut dan dua telinga sehingga kita harusnya lebih banyak mendengar (yang baik) daripada bicara.

  11. Oyen says:

    berbicaralah yang baik atau diam…

    ada saat dumana kita harus bicara, terutama ketika beramar ma’ruf nahi mungkar, justru ketika diam berarti kita membiarkan kemungkaran itu semakin merebak…

    dan ada saat dimana kita wajib diam, terutama untuk menjaga rahasia dan menjaga aib sesama…

    tapi sekarang yang terjadi sebaliknya…naudzubillah

  12. loewyi says:

    Untuk paragraf 2 nich.
    Bagaimana kalau misal kita menggunjing itu dalam artian bercanda dimana orang yang kita hadapi itu juga mengerti bahwa kita itu sedang bercanda dengan dia, mukin bisa dikatakan memang sifat kita kalau sedang bercanda pasti menggunjing namun tida ada yang sakit hati. apa itu dosa?
    aku sama semua temen – temenku seperti itu, tapi itu hal biasa dan gak ada yang sakit hati karena itu.

  13. supriatna says:

    saya mu curht emba,, di keluarga saya bnyak sekali yg suka berbicara.. bgaiman cara mengatasi agar keluarga saya tidak trjerus oleh kemiskinan??
    thankz

Leave a reply to fitrimelinda Cancel reply