Makna Cinta Dan Perkawinan

Cuma pengen share nih artikel.. aku yakin dah banyak yang pernah baca artikel ini.. tapi berhubung aku suka.. ga apa-apa kali ya aku share lagi disini.. 😀

Suatu ketika Plato terlibat dalam perbincangan dengan gurunya…

Plato bertanya makna cinta dan gurunya pun menjawab:

“Masuklah ke dalam hutan, pilih dan ambillah satu ranting yang menurutmu paling baik, tetapi engkau haruslah berjalan ke depan dan jangan kembali ke belakang. Pada saat kau sudah memutuskan pilihanmu, keluarlah dari hutan dengan ranting tersebut”.

Maka masuklah Plato ke dalam hutan dan keluarlah Plato tanpa membawa sebatang ranting pun.
Gurunya pun bertanya, maka jawab Plato:
“Saya sebenarnya sudah menemui ranting yang bagus, tetapi saya berfikir barangkali di depan saya ada ranting yang lebih baik. Tetapi setelah saya berjalan ke depan ternyata ranting yang sudah saya tinggalkan tadilah yang terbaik. Maka saya keluar dari hutan tanpa membawa apa-apa.”

Guru itupun berkata: “Itulah cinta”

***
Lalu Plato pun bertanya apakah makna perkawinan

Guru pun menjawab:
“Sama seperti ranting tadi, namun kali ini engkau haruslah membawa satu pohon yang kau fikir paling baik dan bawalah keluar dari hutan.”

Maka masuklah Plato ke dalam hutan dan keluarlah Plato dengan membawa pohon yang tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu indah.
Gurunya pun bertanya, maka jawab Plato:
“Saya bertemu pohon yang indah daunnya, besar batangnya…tetapi saya tak dapat memotongnya dan pastilah saya tak mampu membawanya keluar dari dalam hutan…akhirnya saya tinggalkan. Kemudian saya menemui pohon yang tidak terlalu buruk, tidak terlalu tinggi dan saya pikir mampu membawanya kerana mungkin saya tidak akan menemui pohon seperti ini didepan sana. Akhirnya saya pilih pohon ini kerana saya yakin mampu merawatnya dan menjadikannya indah.”

Lalu sang guru berkata: “Itulah makna perkawinan.”

Begitu banyak pilihan di depan kita seperti pohon-pohon beserta rantingnya di dalam hutan, tapi kita mesti menentukan satu pilihan dan bila terlalu memilih…tidak satupun akan kita dapati, kerana kesempatan itu hanya sekali dan kita harus terus maju seperti waktu yang beredar ke depan yang tidak pernah tersimpan pada hari semalam, kemarin atau bersemayam pada masa lalu kita.

***


Walaupun belum bertemu cinta, percayalah, bila kita berubah menjadi diri kita yang terbaik, Tuhan akan buka rute untuk hadirnya cinta yang terbaik.


Pernikahan bukanlah semata-mata untuk menghalalkan apa yang tidak dihalalkan sebelumnya.

Pernikahan adalah kombinasi cinta, perasaan, keinginan dan tanggung jawab.

Pernikahan harus dibangun dalam kondisi yang rasional, bersulamkan emosi pengikat diri. Bekal utama hidup berumah tangga adalah kekuatan mengontrol diri.

Langit tidak selalu cerah …
Ada hari, rumah tangga berlayar dalam perahu cinta.
Ada harinya pula, rumah tangga bertahan dengan rasa tanggungjawab dan amanah di sisi yang Esa.

Cinta itu naluri, namun kedewasaan mengendalikan cinta, itulah jati diri.
Jangan tergesa-gesa, jangan bertangguh-tangguh.

Maaf kalo akhir-akhir ini postingannya tentang cinta mulu.. 😛

Sumber : aku ambil dari sini

Gambar di ambil dari sini

26 thoughts on “Makna Cinta Dan Perkawinan

  1. Kakaakin says:

    Maju lagi ahh…
    Semoga nemu pohon yang ‘pas’ di depan sana..
    Hehehe…

    hayuu maju trus kita mbak..
    dan semoga segera menemukan pohon yg pas 🙂

  2. guru rusydi says:

    saya gak berpikir serumit plato sebelum menentukan pernikahan. yang ada di pikiran saya hanya ibadah. not else. dan bersyukur sudah dua tahun semua berjalan baik, semoga sampai akhir riwayat

  3. yanrmhd says:

    siiip! persiapkan diri, Allah pasti akan mendekatkan dengan kekasih yang menanti untuk menjemput *halah.. 😀

    tapi tetep segerakanlah menikah, itu jauh lebih baik dan utama, siap?! hehe…

    semangat! do the best, bismillah… 😉

  4. jennradjah says:

    suka bgt kalimat “Cinta itu naluri, namun kedewasaan mengendalikan cinta, itulah jati diri.” 🙂

  5. dmilano says:

    Saleum,
    Alhamdulillah, saya sudah menemukan pohon yang terbaik dalam jiwa istri saya, Akarnya yang kokoh dengan dahan dan ranting yang kuat.
    salam kenal…. 🙂

  6. nia/mama ina says:

    Bener banget, janagn terlalu milih2…ntar malah kejeblok…kayak temenku…dulu pacarnya buanyakkk….ganteng2…..kaya2…..keren2…..eh trnyata pas dapat suami biasa aja tuchh…..tetangga pula hahaha…..

    Padahal dulu pacarnya orang jauh2….trnyata jodohnya cuma disamping rumah hihihi…..

  7. choirul says:

    karena menikah itu katanya harus se kufu… bahasa sederhananya setara… kalau memilih yang lebih ya akhirnya malah keberatan… he he he mungkin begitu

    tapi sayang saya belum memilih-memilih juga

  8. obat alami diabetes says:

    kisah ini bisa jd penguat bgi saya untuk mendaptkan calon pemimpin bagi keluarga kecil ku kelak.
    dan saya selalu yakin bahwa Allah akan memberikan jodoh yang terbaik.
    smga sja mba fitri pun sprti itu..

  9. fety says:

    ayo, mbak, semangat. santai aja 🙂 nikmati dulu masa lajang. yakinlah saat menikah nnt, kangen nian dengan saat lajang. jalan keluyuran sendiri dll 🙂

  10. Ahmadi says:

    Cinta memang harus dimaknai dengan benar, sebab jika keliru memaknai, orang hanya berbuat atas nama cinta tetapi hanya nafsu dan birahi yang ada.

  11. Ahmadi says:

    Cinta sebenarnya adalah sesuatu yang harus dimiliki setiap manusia, karena manusia hanya dapat hidup dengan cinta. Manusia tanpa cinta adalah bagaikan sosok hantu yang bergentayangan yang hanya hidup dengan bayangan.

Leave a reply to guru rusydi Cancel reply