Sebuah renungan yang sangat mengena dihati..karena aku pernah mengalaminya. Ingin tetap dengannya karena aku yakin dia bisa menjadi imamku..karena dia bisa membuatku lebih baik..dan betapa malunya aku saat membaca renungan yang ditulis oleh ustadz Salim A. Fillah ini.. 😦 malu kepada Sang Pemilik Hati.. ya Rabb maafkan aku.. terima kasih ama ika yang telah ngasi link renungan ini padaku.. 🙂
membersamai orang-orang shalih
memang perintah Allah
memang keniscayaan bagi ikrar taqwa
***
tetapi meletakkan harapan
atau menggantungkan kebaikan diri padanya
pada sosok itu
adalah kesalahan
dan kekecewaan..
***
seorang sahabat berkata padaku
“aku ingin menikah
dengannya.. hanya dengannya..”
aku bertanya mengapa
“agar ia menjadi imamku..
agar ia membimbingku..
agar ia mengajariku arti ikhlas dan cinta
agar ia membangunkanku shalat malam
agar ia membersamaiku
dalam santap buka yang sederhana”
***
“ahh.. itulah masalahnya”, kataku
***
dan dia kini tahu
bahwa khawatirku benar
bahwa sosok lelaki penyabar yang dia kenal
juga bisa marah, bahkan sering
bahwa sosok lelaki shalih yang dia damba
kadang sulit dibangunkan untuk
shalat shubuh berjama’ah
bahwa lelaki yang menghafal juz-juz Al Quran itu
tak pernah menyempatkan diri
mengajarinya a ba ta tsa..
***
“ahh.. itulah masalahnya”
***
semakin mengenali manusia
yang makin akrab bagi kita
pastilah aib-aibnya
sedang mengenali Allah
pasti membuat kita
mengakrabi kesempurnaanNya
***
maka gantungkanlah harapan
dan segala niat untuk menjadi baik
hanya padaNya
hanya padaNya..
***
jadilah ia tali kokoh yang mengantar pada bahagia
dan surga
-Salim A. Fillah-
Semoga bisa menjadi renungan bagi kita bersama ya…
been there 😀
alhamdulillah lekas terbangunkan karena link renungan ini 🙂
janganlah menggantungkan diri kepada orang lain 🙂
Yakinlah. .
apa yang diberikan Allah SWT kepada kita adalah yang terbaik. .kalau memang bukan joodohmu janganlah disesali. .karena hanya Allah lah yang mengerti mana yang baik untukmu
assalamu’alaikum Mba FIT…
terima kasih telah menggugah perasaanku ..
aku remaja yang tentunya kelak inginmenjadi suami yang bertanggungjawab juga.
betapa indahnya dapat beribadah bersama dengan istri yang sholihah..
iya Fit.. I’ve been there. Kkadang kita sangat sok tahu, tapi ternyata ga tahu apa-apa
Bersyukurlah banyak orang-orang yang tetap mengingatkan kita ke jalan yg lebih baik
iya Fit.. I’ve been there. Kadang kita sangat sok tahu, tapi ternyata ga tahu apa-apa
Bersyukurlah banyak orang-orang yang tetap mengingatkan kita ke jalan yg lebih baik
wah bisa dibuat renungan, hmmm…
Bersyukur punya seseorang yang dengan bersamanya kita akan menjadi orang yang baik…
Allah knows the best! 😉
tercerahkan dg indah 🙂
ga bisa komentar apa2 cukup tertegun membaca kata-katanya yang indah 🙂
renungan yang sangat bermanfaat, utk menyadarkan kita , makin dekat kita denganNYA,makin terjamin kebutuhan kita.
Terimakasih Fitri krn telah berbagi renungan indah ini 🙂
salam
ditunggu undangannya (loh?)
renungan kita.. 😀
memnag tidak cukup satu dua hari untuk benar2 mengenal seseorang..
No body’s perfect ya mbak… 😀 Manusia emang pengennya nyari yang sempurna, padahal yang baik saja suasah, apalagi yang sempurna, hehehhe… *nyambung gak sih? @,@
Kesempurnaan hanya milik Allah. Subhanallah.
Ikut merenung…
Dan cukuplah Dia sebagai penolong 🙂
Mbetuul, seperti Ais dulu pernah menasihati..
gantungkanlah segala harap pada Allah SWT, niscaya jauh dari kekecewaan 🙂
ya Allah sayangi aku….karuniakan padaku, imam yang dapat membimbing langkahku di jalan-Mu…:)
nice sharing yang fit..
Bagus,jadi sekalian introspeksi 😀
Laki-laki yang soleh hanya untuk wanita yang solehah 🙂